Kamis, 29 Maret 2018

Berbisnis dengan Starup

Sumber gbr : korankaca.com


Pengertian Starup

Istilah starup jadi hangat akhir-akhir ini di berbagai media Indonesia. Istilah ini mulai banyak terdengar seiring dari popularitas beberapa starup Indonesia seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, Zalora dan lain-lain.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan istilah starup? Pengertian starup sendiri masih menjadi kontroversi di kalangan pebisnis dan jurnalis. Dibuku "The Starup Owner's Manual" karangan Steve  dan Bob Dorf mengartikan starup sebagai model bisnis yang dapat tumbuh, berulang dan menguntungkan. Starup sering dikaitkan dengan perusahaan berbasis teknologi , terutama teknologi informatika, namun sebenarnya membangun sebuah starup tidak sama seperti membangun perusahaan yang bergerak dibidang teknologi. Membangun sebuah starup berarti mencari model bisnis yang dapat diulang dan dikembangkan atau scalable. Perusahaan teknologi sering dikaitkan dengan starup karena beberapa alasan :

1. Muncul untuk menyebut perusahaan
     teknologi yang sedang merintis
     usahanya.
2. Jenis usaha yang paling mudah  
    diulang dan dikembangkan dalam
    waktu yang sangat singkat adalah
    dibidang teknologi.

Hal ini dapat dilihat dari pesatnya pertumbuhan perusahaan-perusahaan seperti Google, Facebook, Gojek, Amazon, dan perusahaan-perusahaan sejenis. Perusahaan teknologi juga memiliki keunggulan dalam mendapatkan feedback dari customer secara cepat dan mengimplementasikanya atau apapun perubahan secara cepat. Proses mengumpulkan umpan balik dari customer dan calon customer untuk mengembangkan produk yang pas bagi customer tersebut dari segi produk, harga dan distribusi disebut dengan customer development. Proses inilah yang merupakan salah satu ciri starup yang paling penting. Proses ini mengedepankan pencarian kebutuhan customer dalam memulai suatu bisnis daripada cara tradisional yang mementingkan penyusunan rencana bisnis (business plan) dengan asumsi-asumsi tertentu yang kita buat sendiri dan belum tentu sesuai dengan kondisi dilapangan atau customer yang menginginkannya.

Yang perlu diingat bahwa starup adalah sebuah metodologi yang baru dalam membangun bisnis. Sebuah starup bukan bertujuan untuk langsung mendapatkan profit/keuntungan besar, namun mencari dan memvalidasi suatu model bisnis yang baru dengan memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi calon customer.

Bila dilihat dari starup sebagai pencarian model bisnis yang efisien maka dapat disimpulkan bahwa semua orang dapat membangun sebuah starup bila mereka memiliki mindset ingin belajar dan menyelesaikan masalah yang dihadapi orang lain.

Starup Terbentuk

Popularitas smartphone semakin tak terbendung, selain untuk berkomunikasi kini fungsi smartphone meluas untuk berjualan, berbelanja atau mencari informasi seputar dunia kerja. Layanan aplikasipun berkembang pesat. Banyak perusahaan rintisan (starup) yang membuka usaha dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Sebuah usaha bisa disebut sebagai starup kalau memiliki 3 faktor, yaitu 1). Pendiri (founder), 2). Investor (pemilik dana), 3). Produknya sendiri.

Gojek, Tokopedia, Traveloka adalah starup yang berevolusi menjadi perusahaan yang disebut sebagai unicorn. Disebut unicorn karena memiliki nilai korporasi lebih dari 1 trilyun rupiah. Sebuah starup belum tentu bisa berhasil bahkan menjadi unicorn tanpa dukungan investor awal yang biasa disebut "angel investor" atau malaikat pemberi dana. Apa yang istimewa dari angel investor? Ia adalah pihak paling awal yang yakin dan berani mengambil resiko terhadap satu konsep produksi starup dengan catatan saat investor lain tidak berani. Nilai investasi yang mereka tanamkan rata-rata sekitar 100 juta hingga 300 juta rupiah.

Karena memiliki resiko besar, seorang angel investor  biasanya menuntut akurasi dan detail suatu produk. Mereka biasanya masuk ke starup yang tidak hanya berkutat mengembangkan teknologi tetapi juga memiliki konsep pemasaran yang jelas. Jika starup yang dibiayai berhasil, angel investor biasanya menjadi pemegang saham 
terbesar. Sebaliknya jika gagal, dana yang ditanamkan lenyap begitu saja.

Sumber tulisan :
1. Youtube channel : Indonesia
    berbisnis.org
2. Youtube channel : kompas bisnis

Kamis, 22 Maret 2018

Tren Teknologi 2018 di Indonesia (AI, Financial Technology dan Cryptocurrency)

Sumber gbr : youtube.com

Di akhir kuartal 2017 kemarin, banyak inovasi teknologi yang berkembang dengan pesat. Mulai dari inovasi transportasi, eksistensinya cryptocurrency, berkembangnya fintech hingga semakin dekatnya kita kepada teknologi kecerdasan buatan (AI).

Inovasi sekilas terlihat sebagai ancaman bagi kita, tak hanya di Indonesia tapi di negara lainpun sama. Hadirnya inovasi mengingatkan kita pada efek distrupsi yang seringkali muncul, membawa rasa ketidakpastian, mengganggu kenyamanan dan menggeser stigma lama.

Kita terdorong untuk mencari kesempatan di tengah proses perubahan demi menghindari ancaman yang datang. Namun dalam kondisi seperti ini cara kita melihat ancaman sebagai sesuatu yang perlu dihindari nampaknya harus berubah karena kesempatan bukanlah kontradiksi dari sebuah ancaman, tapi kesempatan justru ada dibalik ancaman itu sendiri.

Inilah beberapa prediksi arah perkembangan teknologi di Indonesia tahun ini

1. Artifisial Intelijen (AI)
Sumber gbr : republika.co.id

Walaupun teknologi ini sudah dikembangkan sejak 1956, kini AI dan Machine Learning mulai memberikan pengaruh nyata di kehidupan kita sehari-hari, contohnya fitur rekomendasi Video You Tube dan discover weekly playlist adalah implementasi machine learning yang merupakan bagian dari AI.

Hadirnya produk personal assistant seperti Google home dan Amazon Alexa juga menandakan bahwa penerapan AI akan makin merambah ke perangkat kita lainnya, menjadikan interaksi teknologi dengan manusia semakin luas dan personal.

Dunia bisnis saat ini juga sangat membutuhkan AI untuk proses data yang besar hingga kompleks. Starup dan perusahaan besar tanah air mulai melirik teknologi ini. Hadirnya "Kata.ai" dan " BJ tech" adalah indikator titik terang implementasi AI di Indonesia.

Jika hubungan teknologi dengan manusia semakin luas dan personal coba dibayangkan kira-kira apa yang terjadi. Pergeseran lapangan pekerjaan  karena efisiensi yang diberikan oleh AI menjadi salah satu ancaman yang nyata. Disini pendidikan menjadi poin penting karena inilah kesempatan kita dalam menghadapi ancaman kecerdasan buatan. Sumber daya yang tangguh dalam perubahan, cerdas dalam memecahkan masalah dan juga kreatif dalam kontribusi inovasi menjadi tujuan yang harus terus diusahakan.

2. Berkembangnya industri Fintech.
Sumber gbr : celebesnews.id

Banyaknya starup Fintech memberikan kemudahan terhadap cara kita bertransaksi dan mengatur keuangan. Efek distrupsi dalam kemudahan ini melahirkan sistem cashless yang menggunakan uang cash. Perkembangan go pay menjadi salah satu contoh dalam kemajuan fintech di Indonesia. Tahun ini inovasi transaksi melalui fitur scan QR code menjadi ladang kompetisi bagi para starup dan perusahaan besar untuk bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas bahkan mungkin sampai pedagang kecil, seperti penerapan Ali Pay di Cina. Cashless payment diprediksi menjadi sebuah kebutuhan mulai bisa dirasakan pada tahun ini. Selain itu pertumbuhan minat masyarakat, bertambahnya pemain serta penerapan teknologi AI memberikan peluang besar dan memberikan harapan pada starup di sektor lending untuk berkembang di tahun 2018. Kredit skoring untuk memberikan pinjaman, regulasi dan beberapa hal lainnya masih menjadi tugas yang harus diselesaikan demi memberikan kemudahan pinjaman dalam berbagai bentuk seperti seperti P2P lending, balanche sheet, online credit services, gadai dan bentuk lainnya. Tahun 2018 bisa menjadi momen bagi penyedia layanan pinjaman untuk memperkuat eksistensi dan menguasai pasar Indonesia.

3. Masa depan Cryptocurrency dan teknologi Blockchain
Sumber gbr : teachread.in

Peningkatan nilai crypocurrency yang fantastis terutama bitcoin nenjadi sorotan dalam dunia teknologi. Berbagai kalangan masyarakat Indonesia mulai tertarik dan mencoba berinvestasi melalui mata uang digital. Meski belum ada regulasi soal investasi, BI telah melarang transaksi jual beli menggunakan mata uang digital. Fluktuasi mata yang yang tinggi membuat para pemain lama dunia investasi skeptis untuk masuk. Baik Indonesia maupun negara lainnya masih mempelajari dan mempertimbangkan langkah selanjutnya terkait cryptocurrency.

Pengambilan keputusan yang hati-hati merupakan salah satu cara pemerintah dalam melihat ancaman sebagai suatu kesempatan. Sikap ini diharapkan bisa membawa kebaikan bagi penduduknya.

Dibalik keraguan berbagai pihak cyrptocurrency menyimpan algoritme dan sebuah konsep baru yaitu blockchain. Sistem desentralisasi catatan digital dari cryptocurrency memberikan gambaran peluang untuk diaplikasikan ke dalam berbagai sektor teknologi, bisnis bahkan penerintahan di tahun ini. Sistem yang dapat diandalkan, akuntabel, aman serta efisien adalah sebuah sistem yang banyak dibutuhkan siapapun.

Untuk iklim starup Indonesia secara umum, para visi juga memberikan prediksinya. Managing partner, East Ventures, wilson Cuaca memprediksi bahwa tidak akan ada starup unicorn tahun ini. Wilson juga mengamati adanya gap yang cukup besar antara starup unicorn dengan para starup menengah di Indonesia. Selain itu menurut Pieter Kemps, Vice President Sequoia Capital, kita telah melihat gelombang pertama dari para starup yang didominasi bisnis marketplace, transportasi dan travel. Tahun ini akan ada gelombang kedua yang siap datang.
Jadi bagaimana prediksi kamu untuk Indonesia tahun ini?

Sumber tulisan : video channel techinasia youtube

Selasa, 20 Maret 2018

Orang Terkaya dan Peluang Generasi Z


Sumber gbr : inspiratorfreak.com
Oleh : Bagong Suyanto

Majalah Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di dunia untuk tahun 2018. Daftar tersebut memuat lebih dari 2000 orang dengan kekayaan berlimpah dari 78 negara di dunia. Di dunia posisi orang terkaya di dunia kali ini ditempati Jeff Bezos. CEO dan pendiri Amazon ini dilaporkan berhasil mengumpulkan pundi-pundi kekayaan sebesar US$ 112 Milyar atau setara Rp. 1.512 Triliun (Kurs: Rp. 13.500 per dolar AS). Kekayaannya Jeff Bezos ini melonjak setelah saham Amazon meningkat pesat hingga 59% dalam setahun.

Bill Gates yang sudah bertahun-tahun menempati posisi teratas sebagai orang terkaya di dunia, kini turun satu peringkat menjadi orang terkaya nomor dua di dunia. Sejumlah orang terjaya di dunia, antara lain Warren Buffet, Bernard Arnault, dan Mark Zuckerberg yang memiliki kekayaan sekitar 1000 triliun.

Sementara itu, orang Indonesia yang masuk sebagai 100 orang terkaya di dunia kembali diduduki Hartono bersaudara, yakni R Budi Hartono dan Michael Hartono. Menurut Forbes, Budi Hartono berada pada peringkat ke 69 daftar orang terkaya di dunia untuk tahun ini. Sementara itu, Michael Hartono berada pada peringkat ke 75. Kekayaan Budi Hartono mencapai 17,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp. 238,38 triliun (kurs Rp. 13.700 per dolar AS). Sementara Michael Hartono sebesar 16,7 miliar dolar AS atau Rp. 228,78 triliun. Dua orang ini, di Indonesia menduduki peringkat pertama.

Baik di dunia maupun di Indonesia , nama orang-orang yang masuk ke dalam daftar 100 atau 1000 orang terkaya relatif tidak berubah. Meski ada sebagian nama baru muncul. Orang-orang terkaya di dunia ini, mereka adalah orang-orang yang ada di pusaran kemakmuran yang diluar takdir Tuhan tidak mungkin jatuh miskin hingga tujuh keturunan.

Sudah barang tentu, orang-orang terkaya di dunia itu tidak (sekedar) memperoleh harta atau pundi-pundi kekayaannya dari warisan orang-tuanya. Sebagian tidak jarang memperoleh kekayaan dari hasil perjuangan  keras mereka mulai dari bawah. Orang-orang yang berhasil masuk dalam jajaran orang paling tajir di dunia umumnya berkat perjuangan, keberanian, dan inovasi yang mereka lakukan.

Di Dunia sebagian besar orang terkaya umumnya adalah orang inovator dan pelaku bisnis dibidang teknologi informasi. Orang seperti Bill Gates dan Mark Zukerberg, misalnya adalah dua orang yang masuk dalam 10 besar orang terkaya di dunia lewat bisnis teknologi informasi. Sementara di Indonesia , kebanyakan orang-orang terkaya di tanah air adalah para pemilik pabrik rokok dan penguasa saham perbankan. Nama Budi dan Michael Hartono (Djarum), Susilo Wonowidjoyo (Gudang Garam) adalah tiga orang pemilik pabrik rokok yang sejak lama menjadi pengusaha raksasa rokok turun-temurun.

Apakah kedepan akan ada orang-orang kaya baru yang karena inovasi dan institusi bisnis serta kecerdasannya bisa masuk jajaran orang terkaya di dunia atau di Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan ini, semua tentu tergantung pada kerja keras dan peluang bisnis yang muncul. Tetapi, yang jelas bagi generasi yang lahir di era postmodern dan era digital seperti sekarang ini, peluang untuk berinovasi dan berkembang niscaya makin besar.

Generasi Z, yakni mereka yang lahir tahun 1996 sampai 2010, diperkirakan jumlahnya 1,9 miliar di seluruh dunia. Penelitian menunjukkan mereka yang lahir setelah 1995 jauh lebih baik dalam bidang kesejahteraan, ekonomi, pendidikan, kesehatan, keluarga dan masyarakat.

Generasi Z ini lebih familiar terhadap teknologi. Perkembangan informasi, cepat mendapatkan berita, bahkan media sosial sudah menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari. Generasi Z adalah generasi digital. Mereka tumbuh pasca krisis ekonomi global, tetapi mereka umumnya memiliki daya inovasi yang luar biasa, dan kemungkinan untuk berkembang sangatlah besar.

Sepanjang peluang bisnis di era postmodern ini tidak lagi dibangun dari kedekatan pada akses kekuasaan dan nepotisme, maka peluang generasi Z untuk maju niscaya akan lebih terbuka.

(Penulis adalah Guru Besar Sosiologi FISIP Universitas Airlangga).
Sumber : SKH Kedaulatan Rakyat Jumat, 16 Maret 2018 halaman 12

Jumat, 02 Maret 2018

Bisnis Global dan Proteksionisme Negara


Bisnis global yang berkaitan dengan ekspor-impor saat ini mulai menghadapi sistem proteksionisme yang justru dimulai oleh negara industri maju terutama Amerika dan Eropa. Padahal dari negara maju itulah agenda perdagangan bebas dimulai seperti pemberlakuan organisasi dunia untuk perdagangan bebas WTO. Namun mengapa saat ini negara tersebut timbul kecenderungan mulai diterapkan kembali ekonomi proteksionis?

Kita bisa mengamati kebijakan negara maju yang menerapkan tarif impor dan non tarif untuk melindungi bisnis mereka yang sedang menurun karena takut kalah bersaing dengan produk dari negara-negara industri baru dari Asia dan Amerika Latin, sebut saja Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Proteksionisme AS

AS mulai menerapkan sistem proteksi sejak Presiden Donald Trump berkuasa pada tahun 2016 dengan menggalakkan industri dalam negeri, pengurangan pajak, menghambat tenaga kerja asing masuk (terutama dari Meksiko) yang dituduh ilegal sehingga menciptakan pengangguran tenaga kerja setempat. Di sektor lain AS juga mengamati terjadinya defisit neraca perdagangan dan pembayaran. Penyebabnya dicari dari negara lain dengan menuduh negara mitra bisnisnya sendiri yaitu Jepang yang membuat sistem perdagangan tidak adil melalui politik dumping yaitu menjual barang-barang ekspor dari Jepang ke luar negeri dengan harga lebih murah daripada dalam negeri. Di sisi lain AS juga menuduh Negeri Tiongkok yang mengambil alih sektor industri AS. Pabrik-pabrik AS dan investor banyak berpindah ke luar negeri terutama Tiongkok sehingga lapangan kerja di dunia industri AS semakin berkurang dan mulai lesu.

Tidak berhenti disitu saja, Donald Trump membuat langkah mundur dalam kebijakan perdagangan bebas dengan menyatakan keluar dari TPP (Trans Pasific Partnership) yang dulu pernah digagas oleh presiden sebelumnya, dimana para anggotanya berasal dari Kawasan Asia Pasifik. TPP adalah perdagangan multilateral yang menginginkan perdagangan bebas antar anggotanya tanpa adanya hambatan tarif.

Akhir-akhir ini timbul persaingan dagang antara Tiongkok dan AS akibat Donald Trump menaikkan impor tarif besi baja dan aluminium dari Tiongkok karena dianggap mematikan industri baja AS. Bahkan Tiongkok juga menekan Donald Trump dengan membalas kenaikan tarif dan menghambat barang industri AS masuk ke Tiongkok.

Proteksionisme Negara Eropa

Di belahan Eropa sendiri terutama negara Uni Eropa yang sedang mengalami perlambatan ekonomi juga mulai melakukan proteksionisme terhadap tenaga kerja asing sebut saja Inggris yang baru-baru ini menyatakan keluar dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit). Inggris memprotes kebijakan Uni Eropa yang dianggap mempermudah imigran dan tenaga kerja asing khususnya negara Eropa Timur seperti Polandia memasuki lapangan industri Inggris sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi Inggris akibat meningkatnya pengangguran tenaga kerja lokal. Dengan suksesnya Inggris keluar dari Uni Eropa maka negara lain mulai mengikuti jejak Inggris namun masih mengalami kegagalan ketika para calon pemimpin ekstrim kanan mengalami kekalahan dalam Pemilu. Negara Eropa Selatan yang sudah terkena dampak resesi ekonomi parah seperti Spanyol dan Yunani akibat utang jatuh tempo yang belum terbayar juga mulai mempertanyakan keikutsertaan mereka dalam keanggotaan Uni Eropa. pemerintah menganggap bahwa Uni Eropa hanya menguntungkan negara industri maju saja dan justru menimbulkan beban utang bagi negara yang masih lemah menghadapi perdagangan bebas di kawasan Uni Eropa. Bantuan Uni Eropa terhadap Yunani, Spanyol dan Italia bukannya membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi melainkan justru membuat negara tersebut terjerat utang yang tidak terbayar.

Proteksionisme Timur Tengah

Timur Tengah yang saat ini juga mengalami perlambatan ekonomi global akibat harga minyak yang masih rendah membuat negara industri petro dolar seperti Arab Saudi mulai terpukul. Dengan masih rendahnya harga minyak saat ini yang masih dibawah 80 dolar per barrel membuat Arab Saudi dan negara kaya minyak lainnya menurunkan kuota produksi minyaknya sehingga mulai disaingi oleh industri minyak non OPEC terutama AS. Disisi lain akibat geopolitik Arab yang tidak kunjung stabil, Arab Saudi, UEA, Mesir dan sekutu-sekutunya mulai melakukan embargo terhadap negara teluk kaya lainnya yaitu Qatar yang saat ini mulai dianggap menjalin hubungan dengan Iran. Akibatnya Qatar mulai dikucilkan dari jazirah arab sehingga Qatar harus membuka hubungan diplomatik bisnis dengan negara lainnnya.

Indonesia dan Bangkitnya Nasionalisme Ekstrim

Di Indonesia sendiri laju pertumbuhan ekonomi bisnis juga masih rendah dibawah enam persen membuat perusahaan mulai melakukan PHK dan mengakibatkan banyaknya pengangguran. Dengan adanya kenaikan tarif listrik dan BBM membuat daya beli masyarakat menurun. Bagi mereka yang terkena dampaknya mulai menjerit dan memprotes kebijakan pemerintah yang dianggap lebih banyak mendukung investasi asing dan aseng (cina) daripada mengurusi rakyat kecil. Padahal kenaikan harga tarif listrik dan BBM adalah bagian dari usaha pemerintah untuk mengalihkan subsidi ke dalam sektor infrastruktur yang produktif di daerah yang saat ini paling buruk infrastrukturnya seperti indonesia bagian timur.

Akibatnya mulai muncul gerakan oposisi kanan yang dianggap sudah menjurus ke hal-hal yang sifatnya SARA dan menimbulkan konflik baru dalam masyarakat. Mereka menyalahkan pemerintah yang menciptakan beban utang baru dan juga makin bertambahnya tenaga kerja asing masuk ke Indonesia. Semua ini akibat pemberlakuan masyarakat ekonomi ASEAN dimana arus keluar masuk modal, komoditi ekspor impor dan tenaga kerja makin meningkat.

Kalau kita lihat faktor-faktor geopolitik di atas kita bisa menyimpulkan bahwa rendahnya pertumbuhan ekonomi geopolitik global justru amat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi dan politik di tanah air.. Lalu apa faktor yang berpengaruh sampai ke tanah air?

1. Rendahnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok.
Dengan rendahnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan mulai diberlakukannya proteksionisme di AS, mau tidak mau Tiongkok mengalihkan pasar dalam negeri menjadi pasaran ekspor menuju keluar negeri dengan membuka altetnatif investasi dan pasar sebesar-besarnya ke negara lain selain AS Seperti kerjasama dalam investasi dan proyek kepada Indonesia dan negara ASEAN lainnya.

2. Semakin proteksionisnya ekonomi AS.
Indonesia memiliki surplus perdagangan dengan AS, sehingga apabila pasar AS semakin tertutup maka akan berakibat neraca dagang Indonesia menurun, sehingga mau tidak mau Indonesia melakukan kerjasama ekonomi dengan negara-negara lain yang pasarnya belum pernah digarap.

3. Proteksionisme Negara Uni Eropa. Indonesia memiliki hubungan dagang yang baik dengan uni Eropa terutama ekspor kelapa sawit yang saat ini masih menjadi primadona bagi sumber terbesar devisa negara. Dengan adanya hambatan perdagangan dan isu lingkungan hidup dari Uni Eropa membuat Ekspor Indonesia di kawasan Eropa mulai menurun.

4. Kenaikan kurs Dolar.
Dengan semakin proteksionismenya AS , Donald Trump berusaha memulihkan ekonomi dalam negeri dengan pengurangan pajak, hal ini membuat pengamat ekonomi mulai positif untuk menaikkan suku bunga. Hal ini membuat kurs dolar menguat dan nilai rupiah makin menurun. Indonesia sulit untuk melakukan ekspor meskipun nilai ekspor menjadi murah. Turunnya kurs rupiah menumbulkan barang impor dan barang modal industri untuk bahan baku industri menjadi makin mahal sehingga biaya produksi industri mahal. Ekspor masih tetap rendah akibat daya saing industri masih rendah. Satu satunya jalan mensiasati kurs rupiah anjlok adalah dengan mendatangkan devisa negara melalui sektor pariwisata. Para turis mancanegara akan banyak mengunjungi negara yang kurs uangnya lemah di negara berkembang seperti rupiah.

5. Semakin terbukanya ekonomi ilegal bawah tanah
Maraknya kasus masuknya narkoba ke Indonesia melalui jalur luar negeri adalah akibat dari persaingan global yang makin meningkat dan menurunnya pertumbuhan ekonomi global sehingga berpeluang bagi negara lain yang makin banyak memasuki bisnis ilegal ke pasar yang sangat potensial seperti Indonesia.

6. Harga minyak mentah dunia mulai terkerek naik.
Dengan diberlakukannya pengurangan kuota produksi di negara OPEC maka harga minyak dunia mulai naik dan ini akan memukul negara-negara yang sangat tergantung oleh konsumsi minyak seperti Indonesia. Sampai artikel ini ditulis harga minyak mentah dunia sudah menembus di atas 60 dolar/ barel. Sampai saat ini Indonesia masih belum mampu melakukan swasembada energi minyak karena jumlah produksi lebih rendah daripada jumlah konsumsi apalagi jumlah pemakai BBM semakin banyak terutama bagi para pengendara transportasi.











Minggu, 25 Februari 2018

Membaca Kritikan Komikus Jepang VS Filosofi Bisnis Cina


Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dibangun oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), mendapat kritik dari seorang komikus Jepang, Onan Hiroshi.
Komikus itu membuat sebuah komik yang menyindir Jokowi, soal proyek yang di-groundbreaking pada Januari 2016 lalu tersebut dan kemudian diposting melalui akunnya di media sosial.

Dari gambar-gambar yang berupa ilustrasi tanpa ada teks lengkap tersebut, umumnya tidak banyak yang paham dengan baik maksudnya.
Namun, beberapa yang mengerti menjelaskan, bahwa melalui komik itu, Hiroshi menceritakan bagaimana awal dari rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pada gambar pertama, Pihak Pemerintah Jepang sebenarnya sudah melakukan studi terkait rencana pembangunan mega proyek Kereta Api itu, kemudian hasilnya diserahkan ke Indonesia.

Komik Onan Hiroshi

Akan tetapi, data tersebut justru diberikan kepada Tiongkok yang kemudian diberikan wewenang membangun proyek kereta cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung.
Digambarkan bahwa pihak China dipilih karena menawarkan proyek dengan nilai yang jauh lebih murah dibandingkan Jepang.


Nah, pada gambar kedua, menggambarkan dua tahun berselang mega proyek ini, namun tak kunjung menunjukan perkembangan yang berarti. Hiroshi menggambarkan, Jokowi merayu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk membantu kelangsungan proyek tersebut lagi.

Akan tetapi, pihak Jepang pun tidak terima dengan permintaan tersebut. Pasalnya, pemerintah Indonesia sudah terlanjur memilih China sebagai kontraktor proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Itu perspektif Hiroshi, bagaimana cerita sebenarnya?
Jepang memang pernah melakukan riset tentang pembangunan kereta cepat namun secara umum di Indonesia, melalui JICA, pada 2013 silam.

“Indonesia sudah ada studi yang dilakukan JICA pada tahun 2008 lalu. Namanya Argo Cahaya. Namun, Jepang itu melakukan studi tapi nggak mau bangun, kadang-kadang dia begitu, ” jelas Pengamat transportasi Djoko Setijowarno, kepada detikFinance.
Lalu, saat Jokowi menjadi presiden, China mencoba menarik perhatian Indonesia ketika Jokowi hadir pada pertemuan ke-22 KTT APEC di Beijing pada 10 hingga 11 November 2014.
Investor China tertarik untuk bersaing dengan Jepang, dalam membangun kereta cepat di Indonesia.

Dilansir dari legalereraindonesia.com, bahkan, ada penandatanganan nota kesepahaman kereta cepat Jakarta-Surabaya 800 km antara China Railway Construction Corporation Limited dengan PT Resteel Industry Indonesia.
Penandatanganan kerja sama dilaksanakan dalam acara Indonesia-China Trade Investment and Economic Forum di Beijing.

Hingga 2015, Jepang yang terkenal dengan Kereta Cepat Shinkansen, dan China yang dikenal punya China Railway High Speed (CRH), sama-sama bersaing merebut proyek kereta api Jakarta-Bandung di Indonesia.
Bahkan, untuk bisa menang, kedua negara ini rela “banting harga”. Namun, Presiden Jokowi mengaku siapa investor yang dipilih itu urusan tim konsultan independen.

“Itu urusan tim penilai. Kalau sudah masuk ke saya baru,” kata Jokowi.
Jokowi juga sempat menolak proposal kedua negara itu, meminta Jepang dan China menyusun kembali proposal kereta berkecepatan menengah yang sangat dibutuhkan Indonesia untuk rute Jakarta-Bandung.

Lalu kemudian pada 2015, Indonesia memilih China karena dinilai memenuhi syarat yang diajukan, dibandingkan Jepang.
Salah satu syarat yang diajukan adalah, pembiayaan (proyek kereta) tanpa jaminan, dan dilaksanakan melalui mekanisme business to bussiness, tanpa menggunakan dana APBN. China menyanggupi.

Kemudian Jokowi menunjuk menteri BUMN, Rini Soemarmo. Satu bulan kemudian, terbentuk konsorsium kereta cepat BUMN yang mengandeng pihak Cina. Kereta cepat Jakarta-Bandung dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Kegagalan Jepang VS filosofi bisnis Cina

Ternyata jepang memang mengulur-ulur waktu untuk pembuatan KA cepat yang kemungkinan dikarenakan proyek KA adalah transportasi massal yang sebenarnya bisa mengurangi penjualan mobil merk jepang. Industri otomotif Jepang sangat mendominasi di Indonesia sehingga penjualan mobil dan motor pribadi sangat menguntungkan Jepang yang masih memegang monopoli di sektor kendaraan bermotor dan otomotif. Di era Jokowi gerakan pembangunan transportasi massal banyak digalakkan termasuk jalan tol yang sebenarnya difungsikan untuk kendaraan niaga bukan kendaraan pribadi. Pembuatan jalur kereta api, MRT dan LRT mulai digalakkan supaya masyarakat mulai beralih ke penggunaan transportasi massal. Jepang sangat mengerti karakter masyarakat kita yang sangat konsumtif dan manajemen transportasi publik negeri kita yang masih buruk dari sisi standar keamanan dan kenyamanan penumpang sehingga masyarakat kita lebih cenderung menyukai menggunakan transportasi pribadi yang dianggap lebih nyaman daripada tranportasi publik. Itulah mengapa Jepang lebih banyak mengulur waktu dalam pembuatan proyek transportasi massal seperti Kereta Cepat. Jepang menganggap transportasi pribadi lebih menguntungkan untuk ditingkatkan daripada transportasi massal.

Itulah alasan mengapa jepang mengulur waktu dan bersikap jual mahal. Tapi alasan lain mengapa jepang seperti mengulur waktu adalah karena sebelum era jokowi manajemen birokrasi masih berbelit dalam pengajuan proyek. Hal ini sebenarnya menguntungkan kaum birokrat yang suka berburu rente alias KKN. Justru jepang memanfaatkan pejabat yang korup untuk menciptakan pasar monopoli dengan beban biaya sangat besar karena banyak diambil dari dana APBN. Jepang tidak pernah mengkritik pejabat yang korup dalam masalah pembuatan proyek sehingga menimbulkan beban biaya pembangunan tinggi dan proyekpun berjalan kurang efisien. Nahh begitu Cina mulai bersaing melawan jepang justru jepang terlihat lengah.. Dan inilah yg dimanfaatkan cina dlm berdiplomasi dan berbisnis..

Dalam filosofi bisnis cina memang terkenal lebih suka jual murah dengan margin keuntungan sedikit tapi kualitas hampir sama dengan jepang.. Beda dengan jepang yang punya banyak pengalaman tapi jual mahal. Begitu cina makin superpower dan menjadi ancaman jepang.. Jepangpun berusaha mendekati pejabat Indonesia yang sudah mulai dibersihkan dari unsur-unsur KKN.. Dan lihat apa yang terjadi ternyata demi mengefisienkan proyek bisnis Jokowi menggunakan sistem proyek Busines to Busines bukan Government to Busines. Dengan begitu iklim untuk menciptakan monopoli pasar bisa dikurangi.

Perlu digarisbawahi bahwa proyek infrastruktur maupun proses pengadaan barang dan jasa impor banyak melibatkan pemerintah dengan jepang. Jepangpun dibuat malu setelah data yang dibuat jepang dalam proyek kereta cepat justru diserahkan kepada Cina dengan prinsip Business to Business tanpa melibatkan APBN.

Karena selama bertahun-tahun proyek tak kunjung dijalankan, Indonesia mulai mendekati Jepang, padahal kenyataannya berbeda dengan pendapat komikus jepang dimana Jokowi mulai minta bantuan lagi kepada Jepang  untuk proyek tersebut. Justru Jepang mulai mengambil sikap lunak mendekati pemerintah Indonesia dengan pendekatan baru. Persaingan antara jepang dan cina justru lebih menguntungkan Indonesia saat manajemen proyek yang bersifat monopoli berubah menjadi makin kompetitif. Nilai proyek akan diukur seberapa jauh hasil proyek maksimal dan efisien.

Sebenarnya persaingan monopoli proyek jepang vs cina mirip persaingan hp cina dan korea. Dulu hape android korea dikenal mahal dan hanya dimiliki kalangan menengah atas tapi begitu cina mulai mengambil pasaran kelas low end dengan kualitas hampir setara dengan samsung yang high end, mau tak mau korea membuat samsung memiringkan harga pasarannya. Memang Cina mampu memecah pasar monopoli pasar dari produsen negara lain dengan merusak harga pasar. Dengan membidik pasar low end yang tidak pernah dipedulikan dan digarap oleh yang lain.. maka mengejutkan kompetitor yg menginginkan monopoli harga.. Itulah kelebihan Cina dalam berbisnis.. Berani untung sedikit tapi mampu menjual banyak.. Beda dengan kompetitor yang mana bisnisnya untung banyak tapi jualnya sedikit untuk kalangan terbatas saja.