Sumber gbr : korankaca.com |
Pengertian Starup
Istilah starup jadi hangat akhir-akhir ini di berbagai media Indonesia. Istilah ini mulai banyak terdengar seiring dari popularitas beberapa starup Indonesia seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, Zalora dan lain-lain.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan istilah starup? Pengertian starup sendiri masih menjadi kontroversi di kalangan pebisnis dan jurnalis. Dibuku "The Starup Owner's Manual" karangan Steve dan Bob Dorf mengartikan starup sebagai model bisnis yang dapat tumbuh, berulang dan menguntungkan. Starup sering dikaitkan dengan perusahaan berbasis teknologi , terutama teknologi informatika, namun sebenarnya membangun sebuah starup tidak sama seperti membangun perusahaan yang bergerak dibidang teknologi. Membangun sebuah starup berarti mencari model bisnis yang dapat diulang dan dikembangkan atau scalable. Perusahaan teknologi sering dikaitkan dengan starup karena beberapa alasan :
1. Muncul untuk menyebut perusahaan
teknologi yang sedang merintis
usahanya.
2. Jenis usaha yang paling mudah
diulang dan dikembangkan dalam
waktu yang sangat singkat adalah
dibidang teknologi.
Hal ini dapat dilihat dari pesatnya pertumbuhan perusahaan-perusahaan seperti Google, Facebook, Gojek, Amazon, dan perusahaan-perusahaan sejenis. Perusahaan teknologi juga memiliki keunggulan dalam mendapatkan feedback dari customer secara cepat dan mengimplementasikanya atau apapun perubahan secara cepat. Proses mengumpulkan umpan balik dari customer dan calon customer untuk mengembangkan produk yang pas bagi customer tersebut dari segi produk, harga dan distribusi disebut dengan customer development. Proses inilah yang merupakan salah satu ciri starup yang paling penting. Proses ini mengedepankan pencarian kebutuhan customer dalam memulai suatu bisnis daripada cara tradisional yang mementingkan penyusunan rencana bisnis (business plan) dengan asumsi-asumsi tertentu yang kita buat sendiri dan belum tentu sesuai dengan kondisi dilapangan atau customer yang menginginkannya.
Yang perlu diingat bahwa starup adalah sebuah metodologi yang baru dalam membangun bisnis. Sebuah starup bukan bertujuan untuk langsung mendapatkan profit/keuntungan besar, namun mencari dan memvalidasi suatu model bisnis yang baru dengan memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi calon customer.
Bila dilihat dari starup sebagai pencarian model bisnis yang efisien maka dapat disimpulkan bahwa semua orang dapat membangun sebuah starup bila mereka memiliki mindset ingin belajar dan menyelesaikan masalah yang dihadapi orang lain.
Starup Terbentuk
Popularitas smartphone semakin tak terbendung, selain untuk berkomunikasi kini fungsi smartphone meluas untuk berjualan, berbelanja atau mencari informasi seputar dunia kerja. Layanan aplikasipun berkembang pesat. Banyak perusahaan rintisan (starup) yang membuka usaha dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Sebuah usaha bisa disebut sebagai starup kalau memiliki 3 faktor, yaitu 1). Pendiri (founder), 2). Investor (pemilik dana), 3). Produknya sendiri.
Gojek, Tokopedia, Traveloka adalah starup yang berevolusi menjadi perusahaan yang disebut sebagai unicorn. Disebut unicorn karena memiliki nilai korporasi lebih dari 1 trilyun rupiah. Sebuah starup belum tentu bisa berhasil bahkan menjadi unicorn tanpa dukungan investor awal yang biasa disebut "angel investor" atau malaikat pemberi dana. Apa yang istimewa dari angel investor? Ia adalah pihak paling awal yang yakin dan berani mengambil resiko terhadap satu konsep produksi starup dengan catatan saat investor lain tidak berani. Nilai investasi yang mereka tanamkan rata-rata sekitar 100 juta hingga 300 juta rupiah.
Karena memiliki resiko besar, seorang angel investor biasanya menuntut akurasi dan detail suatu produk. Mereka biasanya masuk ke starup yang tidak hanya berkutat mengembangkan teknologi tetapi juga memiliki konsep pemasaran yang jelas. Jika starup yang dibiayai berhasil, angel investor biasanya menjadi pemegang saham
terbesar. Sebaliknya jika gagal, dana yang ditanamkan lenyap begitu saja.
Sumber tulisan :
1. Youtube channel : Indonesia
berbisnis.org
2. Youtube channel : kompas bisnis
Sumber tulisan :
1. Youtube channel : Indonesia
berbisnis.org
2. Youtube channel : kompas bisnis